RAGE AGAINST THE MACHINE MELAWAN PENGUASA LEWAT MUSIK

Rage Aganist The Machine (RATM). Band ini dikenal beraliran politik kiri paling berpengaruh sejagat. Kiprah mereka di panggung politik dan sosial terlihat ketika memainkan musik dengan lirik penuh kritik tajam pada penguasa globalisasi, juga keterlibatan mereka dalam demonstrasi menentang Dana Moneter Internasional (IMF) seperti terjadi di Kota Seattle dan Kota New York, Amerika Serikat pada 2002.

Awalnya RATM beranggotakan Zack De La Rocha (vokalis), Tim Commerford (bas), Tom Morello (gitar), dan Brad Wilk (Drum). Mereka telah menjual sekitar 12 juta keping seluruh dunia. Bahkan album pertama mereka disebut-sebut album terbaik sejagat versi majalah Rolling Stone (2010).

RATM langsung mencuri perhatian sejagat saat album pertama mereka menampilkan lagu Killing in the Name mempunyai sampul bergambar biksu membakar dirinya. Thich Quang Duc, biksu asal Vietnam ini membakar diri di Kota Saigon (sekarang Ho Chi Minh) sebagai protes atas rezim Ngo Dinh Diem pada 1963. Foto ini diambil oleh juru foto Malcolm Browne dan menjadi simbol perlawanan kekuatan besar.

Namun pada akhir tahun 2000, Zack De La Rocha, sang vokalis mengundurkan diri. Dia menilai anggota lain sudah tidak seiring sejalan pandangan politik dengannya. Selentingan mengatakan lelaki itu menjadi petani di wilayah Chiapas, Meksiko. De la Rocha juga dikenal dekat dengan subcomandate Marcos, pemimpin gerilyawan Zapatista Meksiko Selatan. Selentingan paling ingin diketahui sejagat Marcos itu Zack sendiri lantaran sehari-harinya kelompok ini selalu menggunakan balaclava (topeng ski hitam).

Pada tahun baru 1994 gerilyawan Zapatista menguasai Mexico untuk sehari. Dalam kesempatan itu RATM menulis lagu War Within The Breath. Lagu ini merujuk pada kekuatan petani dan buruh bersenjata batu dan kayu mengalahkan kekuatan tentara Meksiko dengan bantuan tentara Amerika Serikat bersenjata api, kendaraan lapis baja, Jet, dan sebagainya.

Bagi RATM sendiri, lagu mempunyai peran dominan dalam mengungkapkan, mempertanyakan, mengkritik ketidak seimbangan di sekitar mereka. Musik mereka sering disebut dengan Hip Metal atau Rap Rock yakni ramuan musik Heavy Metal dikolaborasikan dengan Hip-Hop. Alasan mereka menggunakan aliran ini cukup rasional, dengan gaya musik semacam ini pada tengah-tengah lagu mereka bisa sambil pidato, orasi, kampanye dan semacamnya.

Dalam perjuangan mereka bergelut di dunia musik sekaligus kampanye kemanusiaan hasil royalti mereka terima sebagian untuk membantu para petani Meksiko.

Tak hanya de la Rocha, gitaris Tom Morello juga pegiat politik. Morello menceritakan latar-belakang keluarganya. Ibunya, Mary Morello pendiri organisasi anti sensor yakni Parents for Rock and Rap. Ayahnya asal Kenya terlibat aktif dalam perjuangan pembebasan nasional negara itu. Sementara Jomo Kenyatta, presiden pertama Kenya sekaligus pendiri negara itu paman Morello dan sering mengajarinya soal politik. Dia mempelajari bidang itu sejak kecil.

Dia mendirikan kelompok Axis of Justice, pegiat memperjuangkan hak-hak kaum imigran dan penghapusan hukuman mati.

Pengaruh RATM masih bisa dirasakan lewat Morello aktif menggunakan jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook menolak globalisasi ekonomi dan politik yang bakal memakan negara-negara dunia ketiga.

(Reporter ; Ardini Maharani - Merdeka.com)

Posting Komentar

0 Komentar